Proses Pemotongan dan Penyusunan Kain: Mewujudkan Desain Baju Adat Banjar

 

Tanjung (MTsN 5 Tabalong) – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 5 Tabalong kembali melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin (P5RA) Rabu (06/11/24), dengan pertemuan ketiga yang mengusung materi tentang pembuatan baju adat Banjar. Kegiatan kali ini fokus pada tahap awal pembuatan baju adat Banjar, yaitu pemotongan dan penjahitan kain.

Kegiatan P5RA ini diikuti seluruh siswa kelas VII MTsN 5 Tabalong, yang diajarkan langsung oleh instruktur profesional dalam bidang desain. Para siswa tampak antusias mengikuti sesi ini, karena selain belajar keterampilan praktis, mereka juga memperoleh pengetahuan tentang nilai budaya yang terkandung dalam pakaian adat Banjar, salah satu warisan budaya khas Kalimantan Selatan.

Menurut salah satu guru fasilitator, Mahdiah, S.Pd.I, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya daerah sekaligus mengembangkan keterampilan siswa dalam bidang seni dan kerajinan. “Melalui kegiatan ini, kami berharap siswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis dalam pembuatan baju adat Banjar, tetapi juga dapat memahami pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal,” ujarnya.

Pada pertemuan ketiga ini, siswa dibimbing untuk memotong kain sesuai pola yang telah disiapkan, lalu melanjutkan ke tahap menjahit. Siswa dibekali keterampilan dasar menjahit menggunakan mesin jahit dan teknik dasar dalam merancang pakaian adat Banjar.

Salah satu siswi, Zian Zaskia, mengungkapkan kegembiraannya mengikuti kegiatan ini. “Ini pertama kalinya saya belajar membuat baju adat Banjar. Sangat menarik karena saya tidak hanya belajar menjahit, tetapi juga bisa mengenal budaya Banjar lebih dalam,” ujarnya.

Kegiatan P5RA ini juga bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, di antaranya rasa nasionalisme, cinta tanah air, serta penghargaan terhadap keragaman budaya Indonesia. Dengan keterampilan yang mereka pelajari, diharapkan para siswa dapat lebih menghargai kekayaan budaya lokal dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan ini rencananya akan dilanjutkan dengan pertemuan selanjutnya, yang akan membahas tahap lanjutan dalam pembuatan baju adat Banjar. Dengan demikian, para siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara bertahap hingga akhirnya dapat menghasilkan karya baju adat Banjar secara lengkap. (Ref: Gita/Ft: Hamid)