Makkah, (Kemenag Tabalong) – Jemaah haji lansia dan risiko tinggi (risti) dari Kloter BDJ 09 mendapatkan kesempatan istimewa untuk melaksanakan ibadah di Masjidil Haram pada Senin (3/6/2024). Hal ini diinisiasi oleh petugas haji kloter BDJ 09 dengan tujuan agar para jemaah lansia dan risti tetap dapat menikmati pengalaman spiritual yang penuh makna selama berada di tanah suci.
Ketua Kloter BDJ 09, Fauzan Ahsani, menyebut pihaknya ingin memastikan bahwa seluruh jemaah, termasuk mereka yang berusia lanjut dan memiliki kondisi kesehatan khusus bisa bermunazat dan merasakan kedekatan dengan Allah SWT di tempat yang paling suci, Masjidil Haram
“Dengan adanya program ini, diharapkan para jemaah lansia dan risti bisa menjalani ibadah haji dengan lebih baik dan kembali ke tanah air dengan membawa kenangan indah serta pengalaman spiritual yang mendalam,” ucapnya
Menurut Fauzan, kegiatan ini melibatkan tenaga kesehatan, pembimbing ibadah serta Karu dan Karom. Para jemaah lansia dan risti diberikan pendampingan khusus untuk memastikan kenyamanan dan keamanan mereka selama beribadah. “Kami memastikan bahwa segala kebutuhan mereka terpenuhi, mulai dari transportasi hingga pendampingan selama di Masjidil Haram. Kami juga menyediakan waktu yang cukup bagi mereka untuk melaksanakan berbagai ibadah seperti tawaf, i’tikaf, dan membaca Al-Qur’an,” tambahnya.
Ketua Kloter BDJ 09 berharap inisiatif ini bisa diteruskan oleh kloter-kloter lain dalam penyelenggaraan haji tahun ini maupun tahun berikutnya. “Kami berharap semua jemaah haji, tanpa terkecuali, bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk merasakan kedekatan dengan Allah SWT di Masjidil Haram. Semoga langkah kecil kami ini bisa menjadi inspirasi bagi kloter-kloter lainnya,” imbuhnya.
Salah satu jemaah risti, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas kesempatan ini. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa beribadah di Masjidil Haram. Ini adalah pengalaman yang luar biasa dan saya sangat berterima kasih kepada para petugas yang telah membantu kami,” katanya.
Pendamping ibadah, H.Ilhami, menyatakan bahwa program ini sangat penting untuk menjaga semangat dan motivasi para jemaah lansia dan risti. “Mereka sering kali merasa terbatas dalam aktivitas ibadah karena kondisi fisik. Dengan adanya program ini, mereka bisa tetap berpartisipasi secara aktif dan merasakan kenikmatan ibadah di Masjidil Haram,” ujar Ilhami.
Para jemaah diberangkatkan dari hotel menuju Masjidil Haram dengan bus. Setibanya di Masjidil Haram, mereka langsung diarahkan ke area yang telah disiapkan oleh petugas. Setelah melaksanakan tawaf dan ibadah lainnya, para jemaah lansia dan risti juga diberikan waktu untuk beristirahat dan menikmati suasana spiritual di sekitar Ka’bah. (Rep:Fahriah/Ft: Fauzan)