Kantor Kementerian Agama Kab. Tabalong

Jl. Ir. PHM. Noor No.13 Kel. Mabuun Kec. Murung Pudak Kab. Tabalong Prov. Kal-Sel

Berita

Lawan Hoax, Ka.Kankemenag Pinta Penyuluh Agama Maksimalkan Fungsi Medsos

Tanjung (Kemenag Tabalong) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Tabalong, H Sahidul Bakhri menegaskan peran media sosial dalam berdakwah bagi seorang Penyuluh Agama Islam sangat penting dalam menghadapi dinamika dan berbagai persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

“Oleh karena itu Penyuluh Agama Islam harus menguasai teknologi informasi dan lebih dekat dengan media sehingga pesan dakwah akan sampai dengan cepat dan langsung dapat dikonsumsi oleh publik serta jangan lupa gunakan kata kata bijak dan santun jangan sampai membuat ujaran kebencian,” ucapnya, Kamis (22/02/24) dihadapan 60 peserta Pembinaan Penyuluh Agama Islam se-Tabalong.

Di zaman milineal sekarang sambung Sahidul, dakwah juga harus memiliki kontek  posisi di media sosial dan pendakwah harus mampu memanfaatkan berbagai media yang lazim digunakan masyarakat, khususnya yang digunakan kaum milenial sebagai generasi terbesar dari penduduk Indonesia.

“Untuk bisa memanfaatkan medsos, kita harus mampu menguasai  teknologi informasi dimanapun dan kapanpun,” ucapnya.

“Media informasi sudah ada dalam genggaman kita, hanya bagaimana kita memanfaatkan fungsinya dengan tepat,” tambahnya.

Disamping itu, Ka.Kankemenag menandaskan tentang percepatan transformasi digital, pihaknya mengajak segenap penyuluh agama islam turut mendukung 7 (tujuh)  program prioritas Menteri Agama dan digaungkan dimedia sosial masing-masing.

“Mari kita dukung dan laksanakan apa yang sudah menjadi program priortas Menag RI Yaqut Cholil Qoumas,” ajaknya

Selanjutnya Ka.Kankemenag mengharapkan penyuluh agama  turut berperan dengan menangkal berita-berita hoax yang tersebar dimasyarakat.

“Penyuluh agama dapat memanfaatkan media sosial menjadi media dakwah sebagai corong kemenag dalam mengatasi penyakit sosial masyarakat seperti penyebaran hoaks dengan menggunakan media sosial. Pasalnya, hoaks mengancam kehidupan masyarakat dan ujungnya fitnah,” ujarnya.

“Penyebaran berita hoax dapat mengancam persatuan dan persaudaraan sesama kita, apalagi akhir-akhir ini gorengan isu kian meresahkan,” tandasnya.

Untuk itu, pihaknya mengajak penyuluh untuk melawan berita-berita hoax pasca  Pilpres dan Pileg tahun 2024. Hal tersebut tidak berkaitan dengan tendensi politik, tetapi tentang hoax, ujaran kebencian, dan provokasi, keberadaan penyuluh agama harus berfungsi meredam dan mendamaikan suasana.

“Berita hoax harus dilawan, dan diimbangi berita benar, tidak langsung percaya apalagi menyebarkannya, maka penyuluh harus pintar menggunakan filter, tabayyun agar tidak menjadi korban berita Hoax,” pungkasnya. (Rep:Sry/Ft:Rudy)