Tanjung (Kemenag Tabalong ) – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tabalong, H. Akhmad Surkati, S.Ag, M.Si, yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Tabalong, menegaskan pentingnya memperkuat iman dan edukasi keluarga sebagai langkah utama mencegah penyalahgunaan narkoba. Hal ini disampaikan dalam podcast bertema “Stres? Kembali kepada-Nya, Bukan ke Narkoba” yang diinisiasi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tabalong, Rabu (20/11/2024).
Kegiatan ini menghadirkan tokoh agama dari berbagai agama di Tabalong, termasuk H. Akhmad Surkati sebagai perwakilan Islam, Sri Kandi dari Hindu, dan Vic. Cindy, S.Th, dari Protestan. Mereka memberikan pandangan berdasarkan ajaran agama masing-masing tentang bahaya narkoba, cara mencegahnya, dan langkah kembali kepada Tuhan jika sudah terjebak dalam kecanduan.
Dalam penyampaiannya, H. Akhmad Surkati menyoroti bahwa narkoba tidak hanya merusak individu tetapi juga mengancam stabilitas masyarakat. “Narkoba adalah persoalan serius yang dapat menghancurkan akal, kesehatan, dan moral seseorang. Kita perlu memperkuat iman dan mendekatkan diri kepada Allah untuk menjaga hati agar tidak gelisah dan stres, yang sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan narkoba,” tegasnya.
Ia juga mengimbau para orang tua untuk lebih proaktif dalam mendidik dan mengawasi anak-anak mereka. “Edukasi keluarga adalah kunci. Orang tua harus menjadi contoh yang baik, mengawasi pergaulan anak, dan menciptakan lingkungan yang sehat di rumah. Jangan biarkan anak bebas bergaul tanpa filter,” ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, H. Akhmad Surkati juga menyoroti dampak luas narkoba terhadap masyarakat, termasuk potensi memicu konflik. “Jika kita ingin Tabalong tetap aman, maka kita harus melawan narkoba. Pecandu bisa menjadi pengedar, dan ini menjadi pangkal dari berbagai penyakit masyarakat. Maka, mari kita bahagia dengan cara yang benar, yaitu selalu mengingat Allah dan berdzikir,” jelasnya.
Podcast ini juga mengungkap bahwa peredaran narkoba kini telah mencapai pelosok desa, sehingga diperlukan sinergi antara orang tua, tokoh agama, dan masyarakat untuk melindungi generasi muda. Dengan edukasi berbasis agama, diharapkan anak-anak Tabalong mampu menjauhi narkoba dan tumbuh menjadi generasi yang sehat dan beriman.
“Kita semua bertanggung jawab. Mari bersatu melindungi anak-anak kita dari ancaman narkoba dengan terus memperkuat iman, memberikan edukasi, dan membangun lingkungan yang mendukung,” tutup H. Akhmad Surkati. (Rep:Fahriah/Ft:Kontri)