Ka.kankemenag Tabalong Komitmen Seleksi Petugas Haji 2025 Transparan dan Akuntabel

Banjarmasin (Kemenag Tabalong) — Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Tabalong, H. Sahidul Bakhri, S.Ag., MA, menyatakan komitmennya untuk menjaga transparansi dan integritas dalam proses seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 1446 H/2025 M. Pernyataan ini disampaikannya usai kegiatan penandatanganan Pakta Integritas bersama kepala Kemenag kab/kota yang disaksikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Kalimantan Selatan, Dr. H. Muhammad Tambrin, M.M.Pd, pada Senin (11/11/24), di Aula Kanwil Kemenag Kalsel

H. Sahidul menegaskan bahwa seluruh tahapan seleksi PPIH akan dijalankan dengan objektivitas, menghindari segala bentuk kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN). “Kami berkomitmen untuk menjalankan proses ini tanpa intervensi dan berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Transparansi dan kejujuran menjadi prioritas utama dalam memastikan seleksi yang berkualitas,” ungkapnya.

Pakta Integritas ini menjadi bagian dari langkah proaktif Kementerian Agama Kalsel dalam mencegah praktik KKN dalam rekrutmen petugas haji. Para pejabat yang terlibat menyatakan kesediaannya untuk tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apa pun dan berjanji menghindari konflik kepentingan selama proses seleksi berlangsung.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, Dr. H. Muhammad Tambrin, menekankan pentingnya pemilihan petugas haji yang memiliki kapasitas kepemimpinan, wawasan mendalam tentang manasik haji, serta fisik yang kuat. Kebijakan Arab Saudi yang hanya mengizinkan 1% dari jumlah jamaah sebagai petugas haji mengakibatkan penurunan jumlah petugas tahun ini menjadi 2.210 orang dari sebelumnya sekitar 4.000. “Petugas yang terpilih harus siap secara mental dan fisik, mampu menjadi penopang jamaah,” ujarnya.

H. Tambrin juga menggarisbawahi pentingnya kompetensi Ketua Kloter dan Pembimbing Ibadah yang mumpuni dalam kepemimpinan dan mampu berkoordinasi secara efisien. “Petugas harus siap menghadapi berbagai situasi dan memberikan pelayanan terbaik. Jangan sampai ada petugas yang malah membebani jamaah,” tambahnya.

Dalam perubahan teknis rekrutmen, penilaian berbasis Computer Assisted Test (CAT) kini memiliki porsi 60%, sementara wawancara 40%, untuk meningkatkan objektivitas seleksi.

Formasi petugas Kalsel tahun ini mencakup 21 petugas Kloter, terdiri dari 10 Ketua Kloter dan 11 Pembimbing Ibadah, serta 3 petugas PPIH Arab Saudi untuk layanan Konsumsi, Transportasi, dan Siskohat. (Rep:Fahriah/Ft:Fendy)