Tanjung (Kemenag Tabalong) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tabalong, H. Sahidul Bakhri, S.Ag., M.A., menyampaikan materi tentang tahapan-tahapan ibadah haji dalam kegiatan Manasik Haji Reguler Tahun 2025 untuk Grup A dan B. Acara yang digelar di Masjid Mujahidin pada Rabu (15/01/25) ini diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan Kemenag Tabalong. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, H. Nabhan Fanshuri, S.Ag., beserta jajaran, serta seluruh jemaah manasik haji Mandiri 2025 Kabupaten Tabalong
H. Sahidul Bakhri, dalam pemaparannya, menegaskan pentingnya memahami setiap tahap pelaksanaan ibadah haji agar jemaah dapat melaksanakannya dengan lancar sesuai syariat. “Haji adalah perjalanan spiritual yang memerlukan kesiapan fisik, mental, serta pemahaman yang mendalam. Kami berharap melalui manasik ini, para jemaah dapat memahami setiap prosesnya dengan baik,” ujarnya.
H. Sahidul memulai penjelasannya dengan membahas tahap persiapan awal, seperti bersuci, mandi, berwudhu, mengenakan pakaian ihram, melaksanakan shalat sunnah dua rakaat, dan mengucapkan niat haji: “Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, untuk berhaji.”
Ia kemudian menjelaskan tentang wukuf di Arafah pada 8 Zulhijjah. “Saat berada di Arafah, jemaah dianjurkan untuk memperbanyak doa, dzikir, istighfar, dan talbiyah, karena momen ini merupakan inti dari ibadah haji,” ungkapnya. Setelah wukuf, jemaah akan melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk mabit dan mengumpulkan kerikil sebagai persiapan melontar jumrah.
Tahapan berikutnya adalah melontar jumrah Aqabah di Mina pada tanggal 10 Zulhijjah. Setelah itu, jemaah mencukur rambut sebagai tanda tahallul awal, dilanjutkan dengan thawaf ifadah di Mekkah, “Bagi jemaah yang telah melakukan thawaf qudum disertai sa’i, maka tidak perlu mengulang sa’i pada tahapan ini.” ucapnya
Saat di konfirmasi usai kegiatan, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, H. Nabhan Fanshuri, S.Ag., menekankan pentingnya pelaksanaan manasik haji sebagai upaya memberikan pemahaman yang menyeluruh kepada jemaah. “Manasik haji merupakan simulasi yang sangat penting agar jemaah dapat memahami setiap tahapan ibadah dengan baik. Kami berharap semua jemaah memanfaatkan kegiatan ini untuk memastikan kesiapan dalam menjalani proses perjalanan ibada mereka,” ujarnya. (Rep: Fahriah/Ft: Mukhlis)