Tanjung (MIN 5 Tabalong) – Hari Ketiga Madrasah Ibtidaiyah 5 Tabalong menggelar Pesantren Ramadan Tahun 1445 H kegiatan dihadiri secara langsung oleh Kepala Madrasah diikuti Dewan Guru dan Seluruh Peserta didik kelas IV, V dan VI, Rabu (20/03/24) pagi bertempat di Halaman MIN 5 Tabalong dari 18 s.d 21 Maret 2024.
Kepala Madrasah Rina Hidayati S. Ag. menuturkan kegiatan Pesantren Ramadan dihadiri kelas IV, V dan VI diawali Sholat Dhuha, Tadarus bersama-sama setiap kelas, dan Kultum dari dewan guru serta penampilan kultum dari perwakilan peserta didik, Rina Hidayati menambahkan. “Tujuan adanya kultum dari peserta didik juga untuk melatih potensi peserta didik,” ucapnya.
Kegiatan Pesantren Ramadan ini menargetkan untuk khatam Al-Qur’an pada kehadiran hari keempat nantinya sehingga bisa mengadakan khataman Al-Qur’an bersama-sama. Hal tersebut merupakan penanaman karakter dalam mencintai Al-Qur’an serta menjadikan peserta didik selalu membaca dan belajar Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup.
Dalam kegiatan tersebut, kultum disampaikan oleh Syahdian sekaligus tenaga pendidik di MIN 5 Tabalong yang memberikan kultum kepada peserta didik mengenai kewajiban dalam salat.
“Salat itu sangat ibadah yang luar biasa nilainya disisi Allah SWT sebab islam itu terdiri dari salat yaitu isya, subuh, luhur, ashar dan magrib. Kalau salah satunya saja tertinggal maka tidak sempurnalah iman kita dalam beragama islam,” tuturnya. Penyampaian ceramah yang disampaiakan Syahdian dengan jenaka membuat seluruh peserta didik menjadi terhibur.
Syahdian berharap melalui kegiatan Pesantren Ramadan 1445 H di madrasah, peserta didik dapat menjalankan amal ibadah dengan baik salah satunya salat dhuha yang dirutinkan juga setiap pagi pada bulan ramadan. “Dengan melakukan aktivitas yang disunnahkan itu menjadikan kebiasaan baik untuk pribadi peserta didik berbuat amal saleh,” harapnya.
Peserta didik tetap semangat mengikuti kegiatan Pesantren Ramadan 1445 H, Nizia Deviana salah satu siswi kelas IV B mewakili siswa lain memberikan kultum menyebutkan Salat sebagai pondasi agama. “Jika salat rusak maka akan gagal dan rugi, sebab amal yang pertama kali dihisab di akhirat adalah salat,” tandasnya dengan diikuti dengan tapuk tangan dari jamaah yang merupakan siswa madrasah. (Rep/Ft:Humas)